mamafala.com -- [review menspad] Sudah setahun lebih pakai menspad (pembalut kain). Jujur ada enak dan gak enaknya, hehe. Apa aja yuk simak ceritaku ini.

    setahun pakai pembalut kain menspad
    Foto: dokumentasi pribadi

    Pertama kali beli menspad (pembalut kain) itu sekitar bulan Oktober 2020. Jadi, kira-kira sekarang sudah setahun lebih (1,5 sepertinya) saya menggunakan pembalut kain. Sampai sekarang saya nggak nyangka bisa istiqomah pakai menspad dan sama sekali berhenti pakai pembalut sekali pakai.

    Review Menspad Berdasar Pengalamanku 2 Tahun Ini

    So, Apa Itu Menspad?

    Menspad adalah pembalut kain ramah lingkungan, yang terbuat dari kain dan bisa dicuci. Selain hemat, karena tidak perlu membeli pembalut sekali pakai, menspad juga memberikan dampak positif untuk lingkungan dari pencemaran sampah plastik dari pembalut sekali pakai.
    What??? Dari kain? Apa nggak bochoorr?

    Itulah pikiran saya ketika pertama kali mendengar soal menspad alias pembalut kain ini. Apa nggak bocor tuh kalo dari kain. Di bayanganku semua kain itu pasti bisa ditembus air. Kalaupun ada kain yang tembus proof pasti nggak nyaman dipakai, apalagi ini dipakai di bawah sana uhuhuhu.

    Begitulah saya di masa lamphau, yang terlampau bodoh ini :D...

    Tapi sesuai judul artikel kali ini, saya akan berusaha mengulas enak dan gak enaknya menspad a.k.a pembalut kain ini, bagaimana use case nya selama setahun lebih di saya. Yuk langsung saja kita kemonnn...

    Enaknya Pakai Menspad

    Menspad banyak tersedia di marketplace online seperti Tokopedia dan Shopee. Merek dan jenisnya pun ada banyak misalnya menspad Cluebebe, GG, Ningrat, NadNad, dan masih banyak lagi. Ini jadi bukti kalau menspad semakin banyak diminati. Kalau banyak peminatnya pasti karena ada enaknya pakai menspad.

    Kalau saya sih karena ini sebabnya...

    1. Lebih Hemat

    Menspad adalah pembalut yang terbuat dari kain, oleh karena itu dia lebih durable alias tahan lama daripada pembalut sekali pakai yang terbuat dari kapas. Masa pakai menspad juga jauh lebih panjang daripada pembalut sekali pakai. Ini artinya kamu nggak perlu sering-sering beli pembalut kain. Cukup stok beberapa pembalut kain untuk tiap periode menstruasi.

    Harga Menspad mungkin jauh lebih mahal daripada pembalut sekai pakai. Harga satu menspad di kisaran 20.000 sampai 30.000 tergantung ukuran, bahan, dan brand yang buat. Nah sementara itu, harga satu pak pembalut sekali pakai di kisaran 7.000 sampai 30.000 tergantung ukuran, dan jenis pembalutnya.

    Bedanya, kalau pembalut kain sekali beli bisa dipakai berulang kali, sementara pembalut sekali pakai tidak bisa dipakai berulang kali. Kalau saya, saya punya 3 menspad Night (panjang), dan 3 menspad Day (ukuran sedang). Saya beli paketan kalau ditotal semua itu sekitar Rp 150.000 an, dan itu saya pakai dari Oktober 2020 hingga sekarang. Untuk pembalut sekali pakai, saya sudah nggak pernah beli. 

    histori belanja menspad saya di shopee
    Foto: dokumentasi pribadi

    Kalau dari Oktober 2020 sampai sekarang, artinya sudah sekitar 18 bulan. Jadi Rp 150.000 untuk 18 bulan.

    Hitung-hitungan hemat saya pakai menspad

    Rp 150.000/18= Rp 8.333-an/bulan

    Dan ini kondisinya masih bagus banget sampai sekarang, jadi masih bisa banget dipakai sampai beberapa tahun lagi, lho.

    Kalau pakai pembalut sekali pakai, anggaplah untuk sekali periode menstruasi (5 hari), dimana sehari bisa ganti beberapa kali (kita ambil minimal 3 - 4 kali ganti, walau anjurannya tidak boleh lebih dari 4 jam).

    Sehingga 5 hari x 3 - 4 pads = 15 pads - 20 pads untuk sekali periode menstruasi. Jumlah ini bisa bertambah bila di awal-awal menstruasi, volume darah menstruasi sangat banyak. Jika volume darah menstruasi sangat banyak, maka wanita akan sering ganti pembalut.

    Pembalut paling murah Laurier isi 10 pad (non wing, day pads) harga sekitar 7000an, kalau butuh 20 pads beli 2 pak, jadi 7000 x 2 = Rp 14.000, sehingga anggaplah Rp 14.000 untuk sekali periode menstruasi. Kalau 18 bulan, maka Rp 14.000 x 18 = Rp 252.000.

    Jadi, selama 18 bulan ini saya bisa menghemat kira-kira Rp 252.000- 150.000=Rp102.000

    2. Nyaman Dipakai

    Satu hal yang saya suka dari menggunakan menspad adalah karena sangat nyaman di kulit. Pembalut kain jaman now bahannya canggih-canggih, yaitu:

    • Bagian luar (outer menspad) terbuat dari Polyester yang dilaminasi dengan PUL yang sifatnya waterproof sehingga mencegah cairan untuk bocor.
    • Bagian dalam (inner) terbuat dari microfleece yang lembut banget di kulit, sifatnya kering, jadi tidak lembab dan tidak membuat gatal dan iritasi.
    • Bagian insert atau isian menspad yang terbuat dari kain microfibre dengan daya serap tinggi, gunanya untuk menyerap darah haid.

    Makanya jangan kaget kalau lihat penampakan menspad alias pembalut kain ini, karena tipisss. Beneran saya kaget ketika belanjaan online pembalut kain saya ini sampai, karena eh eh kok tipis. Ini beneran nyerap dan nggak bochoor? Just then, just give it a try and you'll know...

    Perbandingan ukuran menstrual pad/shopee
    Foto: Perbandingan ukuran menstrual pad/shopee

    Tapi justru inilah yang bikin nyaman dipakai, nggak ada feel kresek kresek kayak kalau pakai pembalut sekali pakai. Mungkin karena menspad sepenuhnya kain jadi ya berasa kayak pakai kain biasa. Anehnya lagi nggak tembus, lho. 

    Pakai menspad tembus itu bisa, yaitu ketika pakainya lama banget dengan volume darah haid super banyak, itu darah haid bisa tembus, soalnya aku pernah tapi itu pun tembusnya nggak sampai ke pakaian luar. Tapi di atas itu semua, saya harus akui kalau saya merasa menspad lebih nyaman dipakai daripada pembalut sekali pakai. Nggak ada rasa gerah atau panas gitu, sih.

    3. Anti Gatal

    Yuyurly, pas masih pakai pembalut sekali pakai, kadang bikin gatal di area kewanitaan, nggak tahu kenapa. Mungkin nggak cocok, atau mungkin kelamaan pakai (?) Pokoknya nggak tahu lah sebabnya, karena kondisi tiap-tiap wanita pasti berbeda-beda. (Jadi nggak bisa dipukul rata, misal "ih aku nggak pernah tuh gatal tiap pakai pembalut sekali pakai, kamu kali yang jorok" --> Jangan kayak gini ya bun, karena kondisi tiap-tiap wanita beda-beda, OK, ada yang sensitif ada yang nggak sensitif).

    Nah manfaat yang saya rasakan setelah memakai menspad atau pembalut kain ini adalah tidak lagi merasakan yang namanya gatal-gatal ketika menstruasi datang. So, saya simpulkan berarti saya mungkin memang lebih cocok menggunakan pembalut kain daripada pembalut sekali pakai. Nah, apakah ini akan cocok di ibu-ibu atau tidak, silakan dicoba sendiri ya buuuu.

    Gak Enaknya Pakai Menspad

    Sebetulnya pasti ada banyak manfaat-manfaat tidak langsung dari penggunaan menspad, tapi saya kok lupa. Yang saya paling ingat-ingat dan rasakan yang 3 hal di atas. Nah, di sisi lain ada juga nggak enaknya pakai menspad. Sebetulnya bukan nggak enak juga, tapi mungkin lebih pada ke-ribet-an yang timbul, apa saja? Yuk cekidot.

    1. Harus Rela Dikit-Dikit Nyuci

    Yang pertama dan yang utama, jika buibu memutuskan untuk beralih dari pembalut sekali pakai ke pembalut kain menspad ini, adalah tentu saya buibu harus rela dikit-dikit nyuci. Saya pun begitu, karena saya cuma sedia 6 buah menspad, tentu hari awal menstruasi biasanya hari 1 dan 2 dimana volume begitu banyak, saya harus lebih sering mencuci. 

    Jadi ketika sudah terasa penuh, segera ganti menspad, yang baru saja dipakai langsung dicuci. Ketika pakai pembalut sekali pakai, saya punya kebiasaan membuang pembalut tersebut ketika sudah dibersihkan darahnya. Iya itu pembalut saya guyurin air terus supaya darahnya keluar sampai habis, baru kemudian bungkus dengan plastik, baru setelahnya dibuang ke tempat sampah. 

    Malang kalau pakai pembalut gel, karena kalau diguyur air, gelnya mengembang dan jadi gemuk-gemuk dah itu pembalut. Dan saya males banget kalau kayak gitu. Di tengah-tengah kegiatan bersihin pembalut itu saya lantas kepikiran "kalau saya harus cuci-cuci pembalut begini, mending saya pakai pembalut kain, toh saya cuci juga tapi bisa saya pakai lagi". Begitulah akhirnya saya pakai pembalut kain.

    Nah, biasanya saya hilangkan dulu semua darah dari dalam menspad, pakai air mengalir lebih cepat sih. Kalau semua darah yang ditampung sudah keluar, kemudian dikucek pakai sabun, saya sih pakai sabun mandi. Ini untuk menghilangkan noda darah, biasanya lebih gampang hilang kalau pakai sabun mandi daripada deterjen. Setelah itu saya cuci bareng baju-baju lain di mesin cuci.

    Oya karena kegiatan saya sehari-hari di rumah aja, saya working from home sambi nungguin anak, maka saya bisa praktekin cuci-kering-pakai. Saya belum pernah coba kalau seharian pakai menspad ketika di kantor. Mungkin akan berbeda ya, mungkin saya akan butuh kantong tahan air untuk nampung menspad yang udah dicuci di kantor. Lalu, saya mungkin akan butuh lebih banyak menspad ke depannya.

    2. Kadang Bocor, Dikit

    Di atas sudah saya bahas sedikit, memang menspad ini berpotensi bocor, tapi di kondisi tertentu saja. Kondisi ini seperti volume darah haid yang banyak. Jadi kalau merasa bahwa  volume darah haid saya banyak, maka buibu harus gercep dengan menyiapkan lebih banyak ganti. Jadi, intinya kalau voume darah haid banyak, sering-seringlah ganti bu, niscaya tidak akan bochor.

    Kondisi kedua adalah terlalu lama dipakai. Pembalut apapun, meskipun volume tidak sedang banyak, misal hari ketiga dan keempat, tapi jika dipakai dalam jangka waktu lama maka akan penuh juga lama-lama. Alhasil kalau penuh dan dipaksa buat nampung ya nda bisa bu, akhirnya bochorlah dia bu. Maka dari itu sesuaikan dengan kondisi menstruasi buibu, ya. 

    Toh sebenarnya untuk masalah ini nggak jauh beda dengan pembalut sekali pakai, yang kalau kepenuhan juga akan bochorr.

    3. Kadang Lama Kering

    Nah, ini hubungannya sama poin satu bu, sering nyuci. Saya akui kalau tanpa adanya mesin cuci dengan fitur spin nya, yaitu memutar cucian untuk menghilangkan sisa air itu, maka menspad saya akan lama kering.

    Keberuntungan saya yang cuma punya menspad 6 biji dan kondisi di rumah aja working from home ini membuat saya bisa ganti-ganti menspad dengan leluasa kemudian menguceknya sebentar, masukkan ke mesin cuci, diputar dan tunggu hingga selesai. Ketika pencucian selesai, air sudah sangat sedikit jadi diangin-angin seharian pun kering.

    Lain kalau saya andalkan perasan tangan manual ini, karena airnya masih tetap saja ada. Ujung-ujungnya ya memang makan cukup waktu untuk kering sempurna. Ini artinya kalau buibu cuci pakai tangan, maka buibu butuh lebih banyak jumlah menspad untuk mengakomodasi kebutuhan gonta ganti menspad selama periode menstruasi. Begitu bu...

    Lebih dari Sekedar Review, Menspad Punya Tujuan Mulia

    Mau itu hemat, nggak gatal, nyaman, harus sering nyuci, dan lain-lain, saya bela-belain pakai menspad demi satu tujuan utama nan mulia, menjaga lingkungan. Iyaloh kalau pakai pembalut sekali pakai, yang bahannya plastik itu, yang terurainya jutaan tahun lamanya, waduduhhhh mulai kepikiran saya bun.

    Padahal sekali periode menstruasi wanita pakai 15 sampai 20 pads, dikalikan berapa tahun hidupnya, belum dikalikan jutaan wanita di seluruh dunia ini. Saya bayangkan lama-lama dunia ini bisa tertimbun pembalut sekali pakai T.T

    Belum lagi kalau sampai kayak gini dibuang di laut, mengotori laut, jadi mikroplastik yang bisa ditelan ikan, ikan dimakan manusia oh noo, mau makan sehat jadinya nggak sehat t.t

    Jadi, kalau kamu udah males beli pembalut sekali pakai setiap bulan. Kemudian, kamu juga pengen tuh berkontribusi positif terhadap lingkungan, terus ingin sesuatu yang juga lebih lembut untuk kulit. Maka menspad adalah jawabannya. Bahannya kain yang lembut, menyerap air, alas waterproof yang tahan bocor, dan super nyaman untuk dipakai ketika menstruasi datang.

    Gimana menurut buibu soal menspad dan pembalut kain, share review menspad versi kalian di kolom komentar dong :)